Minggu, 03 Juli 2011

Membongkar Aliran Sesat



Membongkar Aliran Sesat

“Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang bathil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap”. “Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat Nya, dan merekalah yang akan ditanyai”. (QS.AL_ANBIYA’, 18, 23).
“Orang-orang yang munafiq itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah : ”Teruskanlah  ejekan-ejekanmu terhadap Allah dan Rasul Nya. Sesungguhnya Allah akan mengatakan apa yang kamu takuti itu”. (QS.AT_TAUBAH, 64).
Allah akan menampakkan kedengkian hati mereka, “Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?” (QS.MUHAMMAD, 29), “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al_Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS.MUHAMMAD, 24)
“Di antara manusia ada yang mengatakan : “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian “, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman” (QS.AL_BAQARAH, 8).
 “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”. (QS.AL_BAQARAH, 10).

Membongkar aliran sesat di Indonesia, tidaklah sulit, tidak perlu diskusi, tidak perlu berdebat, tidak perlu saling menyalahkan, tidak perlu saling mengkafirkan dan tidak perlu saling menuduh sesat. Karena masing-masing aliran, golongan, mazhab dan sekte mempunyai argument dan dalil untuk mempertahankan diri,  bahkan mereka mempunyai sejarah dan riwayat yang bersumber dari para sahabat Nabi.

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan dari jenis jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu manusia.”

Islam telah menetapkan Ibadah shalat, sebagai parameter seorang muslim, karena tidak ada seorangpun yang mampu berbohong dan berdusta, apabila dihadapkan  dengan dalil ayat-ayat Al_Quran. Dengan ibadah shalat sebagai alat uji, maka tidak ada lagi orang yang saling tuduh dan saling menyalahkan.

  “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-ngolokkan kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang diolok lebih baik dari yang mengolok-olok”. (QS.AL_HUJARAT, 11).
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”. (QS.AL_ISRA’, 14).

Al_Quran melarang untuk menuduh orang lain sesat, karena mungkin orang yang menuduh sesat aliran lain, justru mereka lebih sesat dari yang dituduh. Orang yang sibuk mencari kesalahan orang lain, justru orang itu tidak tahu bahwa dirinya lebih banyak kesalahan dan dosanya dari orang yang dituduh. Mereka yang selalu menuduh itu, tanpa disadari telah mewarisi sifat iblis.

Al_Quran mengajarkan agar setiap individu untuk merenung, siapa sebenarnya dirinya itu, dari unsur apa dia diciptakan, dari mana dia dilahirkan, di bumi siapa dia hidup, siapa yang telah memberikan rezeki, siapa yang mematikan dan siapa yang akan membangkitkan. Jawaban tidak ada yang lain, katakanlah : “Allah”.

 “Tidak ada paksaan untuk memasuki islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat”. (QS.AL_BAQARAH, 256).

Minimal ada 3 hal yang harus direnungkan oleh setiap individu yang mengaku dirinya muslim, dengan renungan ini maka setiap individu tidak terpengaruh dan terjerumus aliran sesat. Paling tidak mempunyai  wawasan, mengetahui dan memahami apa yang dimaksud sesat dalam pandangan ayat Al_Quran.

1.      Menilai sendiri Ibadah Shalatnya.

Seorang muslim harus bisa membedakan antara melaksanakan perintah Allah, dengan mengingat Allah. Melaksanakan perintah Allah, adalah pekerjaan syariat yaitu shalat, sedangkan mengingat Allah, adalah pekerjaan Tauhid, yaitu ingat kepada yang memerintah shalat yaitu Allah.
Dengan demikian shalat dilakukan tidak hanya untuk menggugurkan kewajiban. Karena shalat menjadi penentu bagi amal ibadah lainnya, atau shalat sebagai penghisap bagi ibadah lainnya, apabila shalatnya baik maka baik pulalah seluruh amal ibadahnya, apabila shalatnya jahat maka jahat pulalah semua amal ibadahnya,  atau amal ibadah yang lain tidak mempunyai  nilai dihadapan  Allah.

”Dan Allah untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati”. (QS.ALI_IMRAN, 154).
 “Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya”. (QS.AL_ANFAL,27).

 “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya.” (QS.JAATSIYAH, 23). “Terangkanlah kepada KU tentang orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya”. (QS.AL_FURQAAN, 43).
 “Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka”. (QS.AN_NAJM, 23).

Al_Quran secara tegas menjelaskan bahwa keinginan Nafsu manusia selalu hadir dan muncul ketika shalat. Kebenaran ayat ini, diserahkan kepada diri kita  sendiri untuk merasakannya. Atau apa yang kita rasakan diwaktu shalat ,  bisa saja didiskusikan kepada pengikut semua aliran, golongan, mazhab dan sekte lain.

 “Dijadikan indah pada pandangan manusia  (nafsu) kecintaan kepada apa yang diingini, yaitu : wanita, anak, harta yang banyak, emas, perak, kuda pilihan dan sawah ladang, di sisi Allah lah tempat kembali”. (QS,ALI_IMRAN, 14).

Secara umum, seorang muslim ketika shalat, takbir ingat wanita , baca fatihah anak, ingat teman , I’tidal ingat harta, sujud ingat jam tangan, berdiri ingat cincin, duduk ingat konser music,  begitu salam ingat makan, sepeda dsb.

Seorang ulama ketika shalat, takbir ingat arti, baca fatihah ingat makna, ingat ka’bah, I’tidal ingat pembangunan mesjid, sujud ingat sumbangan, berdiri ingat isteri muda, duduk ingat santriwati, begitu salam ingat HP, mobil pemberian  pejabat dsb.

Seorang pegawai Bank ketika shalat, takbir ingat kunci kantor, baca fatihah ingat nasabah, ingat setoran, I’tidal ingat pembukuan, sujud ingat makan, berdiri ingat pacar, duduk ingat motor, begitu salam ingat sekretaris, rapat dsb.

Seorang Mahasiswa ketika shalat, takbir ingat tugas, baca fatihah ingat laptop, ingat parkir motor, I’tidal ingat SPP, sujud ingat lapar, berdiri ingat pacar, duduk ingat dompet, begitu salam ingat rumah kos, sepatu dsb.

Seorang petani ketika shalat, takbir ingat sawah, ruku’ ingat kerbau, I’tidal ingat padi, sujud lagi ingat arit, duduk ingat cangkul, sampai dengan salam ingat hutang, ingat makan, ingat hasil panen dsb.
Pada hakikatnya setiap orang berbeda tuhannya sesuai apa yang dicintainya atau sesuai dengan profesinya.

 “Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung mereka selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. (QS.AL_A’RAF, 30).

“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah,  bahwa sessungguhnya golongan syaitan itu golongan yang merugi.” (QS.AL_ MUJAADILAH, 19). “Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah golongan syaitan”. (QS.AL_MUJAADILAH, 58).
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah.” (QS.AL_BAQARAH, 165).
“yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah berhala, dan dengan menyembah berhala itu tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka.” (QS. AN_NISAA’, 117).   ”Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui”. Allah mengetahui apa yang ada di langit  dan apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS.ALI_IMRAN,29).
“Barang siapa yang tidak mau mengingat AKU (Allah) maka sesungguhnya dapat kehidupan yang sulit dan di akhirat akan dikumpulkan sebagai orang yang buta”. (QS.THAHA, 124).
   “Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka”. (QS.AN_NAJM, 23).
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu akan diminta pertanggung jawaban.”(QS.AL_ISRA’, 36).
 “Dan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangkanya air oleh orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun”. (QS.AN_NUUR,39).
“Di antara manusia ada orang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan”. “Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya” (QS.AL_HAJJ,8,74). ”Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka. (QS.MUHAMMAD, 28). “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al_Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS.MUHAMMAD, 24).

Al_Quran tidak ada dusta dan kebohongan di dalamnya. Tidak akan bertambah sedikitpun ke Muliaan dan ke Agungan Allah seandainya semua manusia menyembah Nya, dan tidak akan berkurang sedikitpun ke Muliaan dan ke Agungan Allah seandainya semua manusiabermaksiat kepada  Nya. Allah tidak membutuhkan makhluq, tetapi makhluq sangat bergantung kepada Nya. Allah Maha Benar, manusia penuh dengan kesalahan. Islam hanya menuntut kejujuran, semoga

”Dan barangsiapa yang buta hatinya di dunia ini, niscaya di akhirat nanti ia akan lebih buta pula dan lebih tersesat dari jalan yang benar.” (QS.AL_ISRA, 72).  “Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang di dalam dada. (QS.AL_HAJJ, 46).
“Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat Nya, hukum-hukum Nya supaya kamu memahaminya. (QS.AL_BAQARAH, 242)

2.      Menilai sifat dan karakter sendiri

Apakah dengan rajin melaksanakan shalat masih mempunyai sifat seperti iblis, yang keras kepala, mau menang sendiri, tidak mau disalahkan, senang mengkafirkan orang, senang menghujat, senang kalau orang lain susah dan susah kalau orang lain senang. Mereka mengaku bertuhankan kepada Allah, aliran lain itu sesat, mengaku pengikut Ahllusunnah wal jamah, aliran lain bid’ah, mengaku Al_Quran sebagai pedoman, aliran lain pengikut sunni atau syi’ah. Iblis hanya menyuruh untuk merasa paling benar dan paling dekat kepada Allah.

3.      Menilai prilaku sendiri.

Apakah shalat yang dilakukan telah mencegah perbuatan keji dan munkar, atau ikut melarang perbuatan keji dan munkar yang ada disekitarnya. Mungkin bisa direnungkan apakah selama ini, justru kita melibatkan diri dalam maksiat dan kejahatan, seperti senang membuat onar, senang membuat resah warga, membuat sengsara orang lain, senang korupsi, judi, merampok, zina, selingkuh, memperkosa, menipu, minuman keras, dsb. Atau sudah terlibat konflik Aceh, Poso, Sampit, ikut tawuran antar kampong, antar pelajar,  ikut demo, ikut menjarah, mencuri, dan masih banyak perbuatan sesat yang lain.

“Tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?”. (QS.AL_BAQARAH, 77).
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa”. (QS.AN_NISA’,107).
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah”. (QS.AL_AN’AM, 115).

1 komentar:

  1. How to get to Golden Gate Casino in San Diego in - DRMCD
    Directions to Golden Gate 포천 출장샵 Casino 춘천 출장안마 (San 광주광역 출장안마 Diego) with 양산 출장샵 public 대구광역 출장안마 transportation. The following transit lines have routes that pass near Golden Gate

    BalasHapus